Karaoke Doremi di Jl Trowulan, Lowokwaru, Kota Malang yang menyuguhkan tarian syur (striptis) dan layanan plus-plus di room karaoke, digerebek Unit III Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, Jumat (22/12/2017) dini hari.
Ketika penggerebekan berlangsung, dipergoki dua wanita penghibur (purel) yang tengah menari bugil di room langsung dihentikan.
Situasi room yang saat itu lampunya temaram diiringi dentuman house music langsung dihentikan polisi.
Lampu room dinyalakan petugas dan terlihat CD pink, bra hitam dan baju yang dikenakan kedua purel ada di kursi.
Kedua purel itu masing-masing Siti Mariyana alias Merlyn (40) Gilang Permata Sari (27) keduanya asal Indramayu, Jawa Barat, yang semula telanjang bulat disuruh berpakaian.
Polisi saat masuk ke room yang dipakai ajang maksiat, pergoki seorang pasangan tengah hubungan badan dan satu lagi tengah menari bugil.
Ketika penggeledahan berlangsung, petugas yang dipimpin langsung Kasubdit IV AKBP Rama Samtama P menemukan kondom sebanyak empat buah dan satu sudah terpakai, dan uang Rp 2,250 juta.
Disinyalir, kondom yang baru terpakai itu usai dipakai di dalam room oleh tamu dan purel.
Barang bukti itu kini diamankan di Polda Jatim untuk kepentingan penyidikan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim, Kombes Pol Agung Yudha Wibowo didampingi Kasubdit IV AKBP Rama Samtama P, menjelaskan dalam penggerebekan itu, penyidik menetapkan dua orang tersangka.
Yakni Aris (31) asal Cimahi, Jabar dan Nurhayati alias Ellis (40) asal Banyuwangi.
"Kedua orang ini bertindak sebagai mami dan papi. Keduanya bertanggung jawab menyediakan tempat untuk memudahkan tindak asusila," ujar AKBP Rama, Jumat (22/12/2017).
Tarian syahwat yang disuguhkan pada pelanggan Karaoke Doremi sudah berlangsung sekitar setahun lalu.
Hal itu terungkap, setelah penyidik Unit III Renakta memeriksa 17 purel yang bekerja di karaoke tersebut.
Ke-17 purel itu semuanya pernah melakukan tarian syur yang disuguhkan pada pelanggan yang ada.
Tarif untuk bisa menikmati tarian erotis dan layanan plus plus hanya cukup mengeluarkan kocek Rp 700.000 sampai Rp 1 juta.
"Itu sudah satu paket. Mami dan papinya mendapat bagian Rp 200.000 sampai Rp 300.000," jelasnya.
Untuk menarik perhatian konsumen, Karaoke Doremi mendatangkan purel dari berbagai daerah.
Mulai dari Malang, Surabaya, Jabar dan Jateng.
Untuk masuk ke karaoke tersebut, cewek harus memiliki wajah nilai 7 ke atas, karena untuk membuat betah tamu yang datang.
Bidikan terhadap Karaoke Doremi, menurut AKBP Rama Samtama sudah lama dilakukan.
Informasi yang ada itu, sudah sekitar sebulan lalu masuk ke polisi dan akhirnya diselidiki untuk membuktikannya.
Begitu digelar tarian striptis, polisi langsung bergerak menggerebek ajang seks.
Tersangka Aris dan Nurhayati saat ditanya terkait tarian telanjang dan layanan plus-plus di Karaoke Doremi, hanya menundukkan wajah.
Ia enggan bicara, hanya berjalan merunduk sembari dipapah petugas untuk kembali ke ruang penyidikan.
Penggerebekan serupa juga pernah dilakukan di Tulungagung dan Kediri.
Modusnya sama yakni menggelar tarian striptis dan layanan plus-plus di room karaoke.
Yang ditetapkan sebagai tersangka mami dan papinya saja, sementara purel yang menyuguhkan tarian syahwat dan layanan plus-plus hanya dijerat sebagai saksi.
POLRES KABUPATEN/KOTA sering tak berdaya menghadapi pusat maksiat di daerahnya. Justru tim Polda Jatim yang berani menggerebek pusat mesum berkedok karaoke keluarga. Ini 3 lokasi yang pernah diobok-obok Polda Jatim. #Tulungagung #Kediri #Malang
baca sumber
loading...
Silahkan Lihat Videonya Di bawah:
loading...