Kisah Gadis Rimba Mengembara dari Pedalaman Dayak Loksado ke Jakarta

On 08.23 with No comments


Kisah gadis rimba asli Dayak yang mengembara ke ibukota jadi viral di facebook. Postingan pertama dibagikan 1.205 akun facebook, dan postingan kedua dibagikan 17 akun facebook.
Usai beberapa hari lalu, di akun fotografer, Donny Sopandhi New. 
Pembaca medsos seakan menyaksikan cerita si gadis Dayak dari pegunungan Meratus. Tepatnya di desa nya di Kampung Hujung, Haratai Dua, Kecamatan Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalsel.
Melalui postingan foto sang fotografer. Donny mengabadikannya ketika gadis bernama Rahmasari duduk di kelas tiga SD. Yakni sekitar 2006 lalu, kini diabadikan kembali pada 27 Februari 2016 lalu.
Meski sudah menginjakkan kaki di ibu kota, kecantikan gadis Dayak tetap terlihat. Dalam foto yang diposting, Rahma tetap terlihat bak gadis rimba.
Membakar kayu yang biasa digunakan masyarakat Dayak untuk mengusir nyamuk.
Lalu, bagaimana kisah si gadis Dayak bisa sampai ke ibu kota?
Masih dalam postingan Donny, ia menceritakan bagaimana Rahma berpindah dari pegunungan Meratus ke Jakarta.
Perjuangan hidup Rahma yang terbilang cukup berat, karena ditinggalkan oleh anggota keluarganya. Ibu Rahma meninggal, disusul sang adik yang juga meninggal dunia.
Sementara sang ayah, menikah lagi dan Rahma akhirnya diasuh oleh paman.
Paman Rahma inilah yang akhirnya mengantarkan Rahma ke ibu kota.

"Perjuangan hidupnya tergolong berat. Sejak msh usia balita,Rahma sdh di tinggalkan ibunya meninggal dunia. Kemudian adik nya juga meninggal dunia. Ayah nya menikah lagi dan Rahma di asuh oleh paman nya hingga lulus SD.," tulis Donny.

Rahma mengenal ibu kota ketika duduk di bangku SMP. Paman Rahma memboyongnya ke Jakarta. Di ibu kota, ia dititipkan ke salah seorang guru yang juga sebagai pengajar di sekolah tersebut.
"Saat SMP Rahma diboyong Pamannya ke Jakarta,dan di titipkan ke salah seorang Guru. Yang jg sebagai pengajarnya di sekolah."
Kini, sang guru juga menjadi orangtua angkatnya di Jakarta.
Hingga kini Rahma bersama orang tua angkatnya yg menyekolahkannya di kota besar Jakarta.."
Dalam postingannya, Donny berharap Rahma tetap sebagai gadis Dayak yang menjunjung budaya. Ibu kota tidak mengubahnya menjadi gadis metropolis.
"Semoga Jakarta tdk menjadikan Rahma menjadi gadis yg metropolis..
Dan keluarga di Pegunungan Meratus berharap agar Rahma Kelak bisa menjadi kebanggaan keluarga dan dusun kelahirannya...Amiiin."
Sebelumnya, fotografer berjanggut tipis ini memposting bagaimana ia mengabadikan Rahma.
Dari postingan foto 2006 lalu hingga 27 Februari 2016 ini.
Di tempat yang sama, di depan rumah Rahma yang ia tempati dulu dan sekarang.
Ketika mengunjungi kampung halaman, meski sudah tinggl di ibukota.
GADIS BELANTARA MENUJU IBUKOTA
Namanya Rahmasari, "foto atas" sy abadikan pd tahun 2006 sekitar 10 thn lalu didepan rumahnya di dusun Hujung, Haratai 2, Kec Loksado.
saat itu Rahma br duduk di kelas 3 SD."
"Foto bawah" sy abadikan pd 27 Pebruari 2016, saat Rahma liburan kuliah persis didepan rumahnya 10 thn lalu.
Rahmasari tumbuh dewasa, dan kini menuntut ilmu di Ibukota Jakarta.
Meski bergelut dgn gemerlap kota metropolitan dan pertumbuhan modernisasi yg tak terbendung...Rahmasari tetap seorang gadis Dusun. Gadis yg masih memelihara adat istiadat serta budaya yg diturunkan orang tuanya, yaitu KESEDERHANAAN."
Sumber : tribunnews.com
loading...

Silahkan Lihat Videonya Di bawah:

loading...
Next
« Prev Post
Previous
Next Post »